BAHAN PAKAN KONSENTRAT
Konsentrat
adalah suatu bahan pakan yang dipergunakan bersama bahan pakan lain untuk
meningkatkan keserasian gizi dari keseluruhan pakan dan dimaksudkan untuk
disatukan dan dicampur sebagai suplemen atau pakan lengkap. Konsentrat bertujuan
sebagai makanan ternak penguat yang kaya karbohidrat dan protein seperti
jagung, bekatul dan bungkil-bungkilan. Konsentrat digunakan terutama pada saat
pertumbuhan, pada masa kebuntingan maupun saat menyusui bagi induknya.
Konsentrat sumber protein dapat diperoleh dari hasil samping
penggilingan berbagai biji-bijian, bahan pakan sumber protein hewani, dan
hijauan sumber protein, sedangkan konsentrat sumber energi dapat diperoleh dari
dedak dan biji-bijian seperti jagung. Bahan pakan penguat ini meliputi bahan
makanan yang berasal dari biji-bijian seperti jagung giling, menir, bulgur,
dedak, bekatul, bungkil kelapa, tetes dan berbagai umbi. Fungsi pakan penguat
ini adalah meningkatkan dan memperkaya nilai gizi pada bahan pakan lain yang
nilai gizinya rendah. Sapi yang sedang tumbuh ataupun yang sedang dalam periode
penggemukan harus diberikan pakan penguat yang cukup, sedangkan sapi yang
digemukkan dengan sistem ”dry lot fattening” justru sebagian
besar pakan berupa pakan berbutir atau penguat.
Konsentrat dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu konsentrat sumber
protein dan konsentrat sumber energi. Konsentrat dikatakan
sebagai sumber energi apabila mempunyai kandungan protein kasar kurang dari 20%
dan serat kasar 18%, sedangkan konsentrat dikatakan sebagai sumber protein
karena mempunyai kandungan protein lebih besar dari 20%.
Konsentrat sangat dibutuhkan oleh ternak ruminansia
(sapi potong), karena bahan-bahan tersebut mudah difermentasikan sehingga
konsentrat akan meningkatkan kadar propionat yang berguna dalam pembentukan
daging dan akan merangsang pertumbuhan mikrobia rumen sehingga mempercepat
kemampuan mencerna serat kasar. Penambahan konsentrat pada ternak ruminansia
memungkinkan ternak untuk mengkonsumsi pakan yang lebih baik nutriennya dan lebih
palatabel, selain itu kecenderungan mikroorganisme dalam rumen dapat
memanfaatkan pakan penguat terlebih dahulu sebagai sumber energi dan
selanjutnya dapat memanfaatkan pakan kasar yang ada. Konsentrat
sangat mudah dicerna dan berperan sebagai sumber zat pakan utama seperti
karbohidrat dan protein. Kualitas konsentrat perlu diperhatikan dalam menyusun
pakan sapi potong ditentukan oleh kandungan protein dan energinya. Selain
komposisi kimia faktor penting dalam mengevaluasi konsentrat terkandung dalam
pakan sapi perah adalah palatabilitas, kualitas produk dan biaya.
Pemberian pakan konsentrat biasanya diberikan
sebelum pakan kasar atau hijauan. Hal ini dimaksudkan agar mikrobia rumen telah
mendapat cukup energi sehingga dapat berkembangbiak secara optimal dan
selanjutnya mikrobia tersebut diharapkan mampu mengkonversi pakan kasar yang
berupa hijauan menggunakan enzyme selulase dan kemudian diserap oleh tubuh
ternak. Pemberian hijauan dilakukan biasanya selang 2 jam setelah pemberian
konsentrat agar mikroba dalam rumen dapat berkembang biak terlebih dahulu,
sehingga dapat mencerna hijauan dengan baik. Imbangan pemberian hijauan dan
konsentrat dalam bahan kering supaya dapat dicapai koefisien cerna pakan
tertinggi adalah sebesar 60 : 40.
Bentuk pakan ada tiga jenis yaitu:
1. Bentuk tepung.
Cara membuatnya sangat
sederhana, yaitu semua bahan digiling jadi tepung kemudian di aduk sampai rata
dan siap di sajikan. Pakan jenis ini tidak efektif karena ayam memiilih jenis
pakan yang di sukai sehingga banyak nutrisi yang tidak di konsumsi
2. Bentuk crumbles (butiran pecah).
Semua bahan di giling
jadi tepung kemudian di aduk hingga rata .setelah itu di kukus atau di uapi
dengan panas antara 800C-90 C. Kemudian pakan diaduk dalam ayakan
yang berlubang sambil di tekan tekan sehinga butiran berjatuhan. Jemur butiran
itu hingga kering dan siap di sajikan. Pakan jenis ini cukup efisien tidak
banyak nutrisi yang terbuang.
3. Bentuk pelet.
Caranya sama dengan
crumble. Tapi setelah penguapan,dimasukkan dalam gilingan daging atau sambal
sehingga keluar bentuk memanjang. Kemudian di potong potong dan di jemur sampai
kering.siap di sajikan. Pakan jenis ini pun cukup efisien.
KONSENTRAT UNTUK
RUMINANSIA
Komposisi membuat konsentrat untuk
pertumbuhan berat badan yang baik, dalam komposisi konsentrat tersebut harus
terkandung unsur protein yaitu komposisinya terdiri dari dedak halus 75%,
jagung giling 8%, bungkil kedelai 3%, bungkil kelapa 10%, kalsium 2% dan garam
dapur 2%. Semua bahan itu harus dalam kondisi lembut agar mudah
bercampur satu sama lain. Bahan itu kemudian dicampur dalam suatu wadah dan
diaduk sampai merata. Bahan-bahan yang sudah bercampur merata inilah yang
disebut konsentrat dan siap diberikan pada ternak. Konsentrat yang akan
diberikan takarannya harus pas sehingga bisa habis dekali makan. Sebelum
diberikan konsentrat tersebut diberi air sedikit-sedikit sambil diaduk hingga
diperoleh adonan yang pekat.
Konsentrat yang paling gampang
adalah dengan menggunakan jerami dan tetes tebu,perbandinganya tetes tebu 1 liter, jeraminya 1 truk double atau
engkel. Biarkan selama 21 hari, lalu berikan dengan cara pada pagi hari
hijauan, siang fermentasi jerami, sore hijauan di tambah minuman campur bakatul
3 genggam. Pertambahan berat badan sampai 0,7 kg sehari sampai 1 kg sehari.
FORMULA KONSENTRAT UNGGAS:
BAHAN PAKAN
|
TERNAK UNGGAS
|
|
AYAM
|
BEBEK
|
|
Bungkil kedelai
Bungkil kalapa Tepung ikan MBM Tepung daun Top mix Minyak ikan |
33 kg
43 kg 7 kg 7 kg 5 kg 2 kg 3 kg |
28 kg
29 kg 17 kg
17 kg
5 kg
2 kg 2 kg |
Semua baha diatas dihaluskan dan dicampur dengan rata.
Pencampuran dilakukan dengan meletakkan bahan yang paling banyak jumlahnya lalu
diikuti bahan yang jumlahnya lebih sedikit hingga bahan pakan habis. Kemudian
bahan dibagi menjadi empat bagian dan diaduk dalam empat bagian, dan setelah
itu semua bagian diaduk secara rata. Konsentrat dapat diberikan pada ternak.
ALUR PEMBUATAN KONSENTRAT
Untuk membuat konsentrat diperlukan alat-alat seperti:
1. Preparation/Persiapan
2. Mixer/Pencampuran
3. Pelletizer/Pembuatan Pelet
4. Cooler/Pendingan
5. Crumbler/Pembuatan Crumbe
6. Packing/ Pengemasan
REFERENSI :
Parakkasi,
A. 1999. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminan. Universitas Indonesia
Press, Jakarta.
Siregar, S.
B. 1995. Ransum Ternak Ruminansia. Penebar Swadaya, Jakarta.
http://elisabethhutagaol.blogspot.com/2012/11/bahan-pakan-konsentrat.html